Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

1984

Setiap penyuka buku, selalu memiliki buku yang paling disukainya. Yang punya tempat tersendiri melebihi buku lainnya. Ada yang hanya punya satu dua, tapi tak jarang ada juga yang memiliki daftar sederet buku istimewa. Buku ini, 1984, karya George Orwel, adalah salah satu buku yang paling saya sukai. Bukan karena buku ini (katanya) menjadi sumber inspirasi untuk reality show 'Big Brother'. Tapi karena ini buku yang sangat luar biasa untuk zamannya. Ide dan konsep di dalamnya, yang hanya fiksi ilmiah pada saat buku ini di tulis, kemudian terbukti menjadi realitas ilmiah, dimasa kini. Dan dituliskan dengan sangat apik. Diterbitkan pada tahun 1949, buku ini merupakan karya terakhir dari George Orwel. Ia meninggal tujuh bulan kemudian. Buku ini juga sempat menjadi sumber sensasi ramalan dunia, ketika banyak pembaca menunggu-nunggu apakah tahun 1984 akan terjadi seperti yang dituliskan Orwel. Mengambil seting masa depan, buku ini menceritakan tentang kehidupan Oceania pada ta

American Gods, Ketika Dewa Terlupakan Mengkudeta Dunia

Satu-satunya buku Neil Gaiman yang masih saya miliki adalah ini, American Gods. Judul-judul lainnya seperti Neverwhere , Good Omen, dan The Graveyard Book, masih dalam upaya untuk bisa saya koleksi kembali. Seperti biasa, Gaiman membangun narasi yang enak dibaca. Pembukaan buku yang dimulai dengan pembebasan Shadow dari penjara, penjelasan mengenai latar belakang Shadow, dan pertemuannya dengan Mr. Wednesday, disusun dengan sangat apik.  Shadow yang tak banyak bicara, dengan cepat menerima tawaran pekerjaan dari Mr. Wednesday, untuk menjadi supirnya. Dan segera menyadari bahwa Mr. Wednesday, bukan manusia biasa. Malahan, bukan manusia sama sekali. Mr. Wednesday adalah satu dari begitu banyak dewa yang terbawa ke Amerika akibat migrasi di masa lalu. Di bawa oleh orang-orang viking, Mr. Wednesday terikat dengan tanah baru itu, dan terlupakan seiring perkembangan jaman. Odin, itulah sosok asli Mr. Wednesday.

Tahun Baru, Pearl S. Buck

Bagi penyuka novel klasik, nama Pearl S. Buck adalah nama yang tak mungkin dikesampingkan. Selain karena tulisannya yang memang sangat bagus, Nyonya satu ini juga seorang peraih Nobel dibidang tulisan :) Saya tidak banyak membaca buku karya Pearl S. Buck. Tapi satu bukunya yang pernah saya baca, (dan sekarang sedang dibaca ulang versi e-book yang kacau balau, sembari menunggu pesanan bukunya sampai) adalah Tahun Baru. Jauh sebelum booming  K-Pop, buku ini sudah membahas mengenai satu sisi Korea. Saya membacanya ketika saya SMA, sekitar tahun 1996. Dan masih terkenang sampai sekarang. Cerita dimulai ketika sang istri  secara tidak sengaja menemukan sepucuk surat, dari seorang anak di Korea, yang ditujukan untuk suaminya. Untuk Ayah Amerikaku. Begitu surat itu berawal. Saat itu ditengah kampanye sang suami untuk menjadi presiden Amerika, dan tentu saja surat itu menjadi pukulan berat bagi keduanya. Terlebih pernikahan mereka tidak dikaruniai anak. Marah dan kecewa, sang istri

Locwood & Co: The Screaming Staircase

Buat pembaca yang mengenal Jonathan Stroud melalui Trilogi Bartimeus yang kocak, plus nyentrik, membaca buku Stroud yang lainnya terasa agak aneh. Terlalu serius kesannya. Seperti buku sebelumnya yang saya obrolin, Heroes of The Valley  (Yang Ingin Tahu, Klik di Sini) , sinisme mengenai dunia kepahlawanan yang ternyata sangat 'politis' Buku Stroud lainnya adalah The Leap, The Last Siege, dan Lockwood & Co: The Screaming Staircase, Undakan Menjerit. Kali ini saya ingin ngobrolin buku yang terakhir tadi, The Screaming Staircase. Dari judulnya, sudah kelhatan ada unsur horor. Dan memang betul, buku ini membahas mengenai 3 anak muda yang bergabung di sebuah agensi pembasmi 'masalah', istilah yang digunakan untuk menyebutkan gangguan hantu. Gangguan yang selama 50 tahun telan menjadi wabah di Inggris

Heroes of The Valley; Sisi Lain Kepahlawanan

Membicarakan karya Jonatahan Stroud, selalu menjadi hal menarik bagi saya. Seperti juga membicarakan tulisan-tulisannya Neil Gaiman ataupun membicarakan kopi. Heroes of The Valley, adalah sindiran tentang legenda kebenaran dan kepahlawanan semu.  Ceritanya terpusat pada sosok Halli, putra bungsu dari pemimpin klan Svein, klan sang pahlawan legendaris, Svein. Halli yang berkaki bengkok dengan tubuh pendek kekar, sangat berbeda dengan Leif, putra tertua yang tampan, pewaris kepemimpinan klan, dan Gudny, si cantik, yang juga kakak Halli. Dibesarkan dengan kisah pertempuran dan perjuangan Svein yang agung, Halli bercita-cita akan mengikuti jejak petualan sang legenda. Namun kenyataannya berbeda, kehidupan klan mereka, dan 12 klan lainnya sangatlah menjemukan. Seluruh klan saling menjaga agar tidak ada terjadi pertempuran lagi, sehingga suasana menjadi begitu politis dan penuh basa basi. Lalu suatu hari Halli dengan usil mengerjai Ragnar, putra Hord, penguasa hukum klan Hakon. Men

Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken

"Sebuah buku adalah dunia ajaib penuh simbol yang menghidupkan yang kekal kepada yang masih hidup. Sungguh tak dapat dibayangkan, fantastis, dan ‘ajaib’ bahwa kedua puluh enam huruf dalam alfabet kita bisa dipadukan sedemikian rupa sehingga bisa memenuhi rak raksasa dengan buku-buku dan membawa kita ke seluruh dunia yang tak pernah berujung. Dunia yang selalu bertumbuh dan bertumbuh, selama masih ada manusia di muka bumi ini." Kutipan yang paling saya sukai dari buku unik ini. Unik kenapa? Karena ini buku tentang buku. Jalan ceritanya disajikan dalam dua bahagian besar. Menceritakan mengenai dua sepupu, Nils dan Berit, yang menulis buka harian bersama. Surat-surat, begitulah mereka menyebutnya, meskipun ditulis dalam sebuah buku harian yang betul-betul dikirim bolak balik antara dua kota, Oslo dan Fjaerland. Yang kemudian bertemu dengan seorang perempuan tua misterius, Bibbi Bokken, yang tertarik dengan surat-surat kedua sepupu itu dan berusaha mengambilnya. Meliba

Buku Tanpa Judul

Source : Getty Images Dari begitu banyak buku yang sudah saya baca, pasti ada yang terlupakan. Hingga satu waktu nanti tanpa sebab, mendadak muncul kembali dalam ingatan sadar. Ada juga buku-buku yang hanya menyisakan sekadar gambaran samar, apakah judulnya atau sampulnya atau sepenggal ceritanya. Tapi ada satu buku, yang begitu membekas dalam ingtan dan kenangan saya. Buku yang hilang dan bisa dipastikan hancur bersama ratusan buku lainnya milik saya, saat tsunami menerjang pesisir Aceh, sehari selepas natal tahun 2004.

Dunia Kata, Dunia Tanpa Batas

Source : Getty Images | #486025853 " Jika kau bukan anak raja  dan juga bukan anak ulama besar,  maka menulislah."  (Imam Al-Ghazali) Dunia Kata, mungkin itu istilah paling tepat untuk menggambarkan buku. Saya mengenal buku sejak masih kanak-kanak. Dimulai dari buku kecil yang saya 'baca' saat saya bahkan belum bisa membaca. Buku-buku kecil itu bercerita tentang Mowgli, Baloo, Bagheera, Shere Khan, dan kehidupan mereka di hutan. Mamak menceritakan bahwa saya menghafal setiap kata pada halaman-halaman buku kecil itu. Mengulangnya dengan gaya seolah sedang membaca, namun tepat setiap halaman. Setelah dewasa saya baru tahu bahwa buku kecil itu adalah versi untuk anak-anak, dari buku Jungle Book karya Rudyard Kipling, penulis Inggris yang terkenal.

3 Serial Karya Enid Blyton Yang Paling Saya Sukai

Lima sekawan, serial paling populer dari penulis Inggris  Enid Blyton . Serial ini yang pertama kali saya baca dari sekian banyak buku karya Blyton yang kemudian saya baca, bertahun-tahun sejak saya masih anak-anak hingga SMA. Tapi dari semua buku Blyton, yang paling saya sukai bukanlah lima sekawan. Ada tiga seri yang saya sukai: Seri Petualangan, The Adventures Series Seri Empat Petualang, The Adventurous Four Seri Empat Serangkai,  The Secret Series Sedikit berbeda dengan lima sekawan, ketiga serial ini memiliki keunikan dalam petualangan mereka. Tempat yang menjadi latar yang umumnya lebih unik dan menarik, juga jalan cerita yang sedikit lebih rumit. Sebut saja Seri Petualangan , yang terdiri dari delapan buku ini, umumnya mengambil setting diberbagai tempat baik di Inggris, scotlandia, hingga ke perairan mediterania.  Delapan buku dalam seri Petualangan, semua judulnya diawali dengan kata 'petualangan' : Petualangan di Lembah Maut  Petualangan di

Bu Kek Sian Su

Pertama kali saya membaca buku silat karya  Asmaraman S. Kho Ping Ho  adalah ketika saya baru tamat SD. Saat itu saya terpaksa liburan di rumah. Karena menjalani kewajiban yang mesti dijalani oleh semua anak laki-laki, sunat. Ayah saya yang mewariskan kecintaan pada buku dan membaca, memang penyuka Kho Ping Ho, kebetulan juga saat itu menyewa serial silat cina dari satu penyewaan buku di kota Banda Aceh. Buku yang beliau sewa adalah serial Bu Kek Sian Su. Bu Kek Siansu adalah episode pertama yang mengawali serial silat yang keseluruhannya terdiri atas 17 seri  Bu Kek Sian Su, Suling Emas, Cinta Bernoda Darah, Mutiara Hitam, Istana Pulau Es, Kisah Pendekar Bongkok, Pendekar Super Sakti, Sepasang Pedang Iblis, Kisah Sepasang Rajawali, Jodoh Rajawali, Suling Emas dan Naga Siluman, Kisah Para Pendekar Pulau Es, Suling Naga, Kisah si Bangau Putih, Kisah si Bangau Merah, Si Tangan Sakti, dan Pusaka Pulau Es.

Kisah Boneka Jerami dan Pelayannya.

Semua berawal ketika Mr Pandolfo, laki-laki tua yang sudah merasa sangat lelah, memutuskan untuk membuat sebuah boneka jerami. Ia menggunakan lobak sebagai kepala boneka jerami serta sapu yang kokoh sebagai tulang belakang, jerami yang bagus, dan memakaikannya setelan wol tua. Dia juga menyelipkan sepucuk surat pendek di dalam si boneka jerami. Kemudian, boneka jerami tersebut ditancapkan di tengah ladang gandum.  Tapi si boneka jerami dicuri, lalu dicuri lagi, dan dicuri lagi oleh berganti-ganti petani lainnya. Yang malas membuat boneka jerami, namun membutuhkannya. Ia terus berpindah, dan berpindah, meninggalkan Spring Valley. Suatu malam, saat hujan badai, dan petir melanda, sambaran petir membuat si boneka jerami hidup. Apa daya ia terbenam di ladang berlumpur. Seorang anak laki-laki bernama Jack, yang seorang diri tanpa sanak kerabat, kebetulam bermalam di gudang tak jauh dari situ. Jack menolongnya. Si boneka jerami meminta Jack menjadi pelayannya, yang bertugas menemaninya

Istanbul, Kenangan Sebuah Kota

Saya terpesona pada kekuatan deskripsi yang begitu mendetai, namun jauh dari membosankan. Berat, sudah pasti. Membaca tulisan Orhan Pamuk, jelas tidak bisa disamakan dengan membaca teenlit, atau cerita pop yang unyu-unyu menjiplak serial korea (atau jepang). Pertama kali mengenal Pamuk dari novel Snow. Membuat saya mulai mencari-cari karya Pamuk lainnya. Berikutnya saya sempat membaca My Name Is Red, pinjam dari teman, dan kagum melihat bagaimana Pamuk dengan piawai meramu unsur misteri pembunuhan dengan sejarah, dan pada akhirnya,  pertemuan budaya timur dan barat yang membuat Turki terbimbang antara dua identitas. Belakangan saya tahu, bahwa My Name Is Red, adalah debut internasional dan awal kesuksesan Pamuk. Buku itu juga membuat Pamuk mendapat penghargaan International Dublin Literary Awards. Istanbul: Kenangan Sebuah Kota, adalah memoar Pamuk. Dimulai dengan masa kecilnya. Terjebak dengan segala kondisi eksentrik keluarga Pamuk, dengan manis tapi getir Orhan Pamuk mencer

7 Manga Yang Paling Berkesan : The Reason (Ep. 2 | Tamat )

Ada banyak kenangan dalam kehidupan kita. Permainan dimasa kecil, makanan kesukaan, hal-hal yang menyebalkan yang pernah terjadi, dan bagi saya salah satunya adalah buku-buku yang mengesankan. Di postingan sebelumnya  7 Manga Yang Paling Berkesan Bagi Saya , saya menuliskan judul beberapa manga yang memiliki nilai tersendiri untuk saya. Genrenya beragam, tapi ada keunikan yang membuat saya suka. Beberapa memang kesannya girly yang kesannya lucu kalau dibaca cowok, tapi ada point menarik dari semuanya. 1. Dragon Ball (Akira Toriyama) Cerita dengan gaya dunia fantasi yang wilayah eksplorasinya betul-betul bebas. Terpusat pada seorang bocah pendek berekor Son Go Ku, pertarungan melawan banyak penjahat, dan petualangannya dengan Kuririn, dan Bulma (atau Burma), dalam pencarian 7 Dragon Ball (Bola Naga) yang bisa mengabulkan permintaan. Pada dasarnya ini cerita fantasi perang kebaikan melawan kejahatan. Belakangan muncul tokoh-tokoh unik, Kame sennin, Yamucha, Tensinhan dan banya

7 Manga Yang Paling Berkesan : The List (Ep. 1)

Hehehe, kalau sebelumnya, atas instruksi dari pak Ketua BASB, kami diminta menuliskan, 7 buku paling berkesan. Sekarang saya malah jadi ingin menuliskan judul 7 Manga paling berkesan dalam ingatan saya. Saya tidak ingat, kapan saya mulai membaca Komik ataupun Manga, tapi saya ingat saya dulu sempat memotokopi gambar-gambar komik/manga yang berkesan dan menyelipkannya di sampul buku pelajaran. Manga (漫画 ) merupakan komik yang dibuat di Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang, sesuai dengan gaya yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke-19.Kata tersebut memiliki sejarah yang panjang dan sangat rumit. Di Jepang, orang dari segala usia membaca manga. Manga sendiri terbagi dalam berbagai genre: aksi-petualangan, asmara, olahraga dan permainan, sejarah drama, komedi, fiksi ilmiah dan fantasi, misteri, detektif, horor, seksualitas, dan bisnis / perdagangan, dan lain-lain.  Sejak 1950-an, manga telah berkembang menjadi bagian utama dari indus

TIRAI, Penutup Panggung Kehidupan Hercule Poirot

Sejak pertama kali membaca kisah detektif karya 'Diva Novel Detektif' Agatha Christie, saya jatuh cinta dengan karakter Hercule Poirot. Gayanya yang selalu elegan, sok berkelas, dan sangat membanggakan kemampuan analisisnya. Berbeda dengan gaya detektif legendaris Inggris lainnya, Sherlock Holmes. Yang metodenya terkadang tidak masuk akal. Mengenali jenis abu tembakau, mengenali jenis tanah, lumpur yang begitu dilihat langsung dikenali hanya ada di sungai tertentu. Kemampuan deduksi Sherlock pun agak terlalu berlebihan. Sebaliknya, terlepas dari kesombongan dan penilaian yang terlalu tinggi terhadap kemampuannya, Hercule Poirot, lebih manusiawi. Tirai, edisi aslinya Curtain, dirilis tahun 1975. Adalah penutup dari kisah Hercule Poirot. Ada yang unik pada Tirai. Sepertinya Agatha Christie memiliki impian untuk memulai dan mengakhiri kisah Poirot, di Styles. Dimulai di desa Styles, kasus Pembunuhan di Styles merupakan novel perdana Agatha yang memperkenalkan tokoh Herc

7 Judul Buku Yang Nggak Bisa Dilupakan

Beberapa waktu lalu  Ferhat ,  Ihan , dan  Eqie , mengajak saya untuk terlibat dalam konspirasi manis. Mengagas dan mendirikan komunitas blogger khusus buku. Perdebatan yang tidak sengit namun sangat ngaco terjadi mengenai nama komunitas, sampai akhirnya setelah berdebat selama 5 menit, kami sepakat, namanya adalah Blogger Aceh Suka Buku, BASB. Group FB-nya di  sini . Sebagai ketua komunitas yang kami tunjuk dengan semena-mena, adalah Ferhat. Yang menerimanya dengan suka hati. Sepertinya memang sudah berniat dia untuk jadi ketua, dan saya rasa itu berkaitan dengan menambah daftar pengalaman dalam curiculum vitae/biodata untuk disampaikan pada calon mertua. Nah salah satu usulan yg disampaikan Ketua Ferhat di group BASB adalah postingan tentang 7 Judul Buku Yang Nggak Bisa Dilupakan.

Memang Jodoh, Persembahan Terakhir Ayahanda Sitti Noerbaja.

Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai (sering disingkat Sitti Nurbaya atau Siti Nurbaya; Ejaan Republik Sitti Noerbaja) adalah sebuah novel Indonesia yang ditulis oleh Marah Rusli. Novel ini diterbitkan oleh Balai Pustaka, penerbit nasional negeri Hindia Belanda, pada tahun 1922. Penulisnya dipengaruhi oleh perselisihan antara kebudayaan Minangkabau dari Sumatera bagian barat dan penjajah Belanda, yang sudah menguasai Indonesia sejak abad ke-17. Pengaruh lain barangkali pengalaman buruk Rusli dengan keluarganya; setelah memilih perempuan Sunda untuk menjadi istrinya, keluarganya menyuruh Rusli kembali ke Padang dan menikah dengan perempuan Minang yang dipilihkan. Sitti Nurbaya menceritakan cinta remaja antara Samsul Bahri dan Sitti Nurbaya, yang hendak menjalin cinta tetapi terpisah ketika Samsul dipaksa pergi ke Batavia. Belum lama kemudian, Nurbaya menawarkan diri untuk menikah dengan Datuk Maringgih (yang kaya tapi kasar) sebagai cara untuk ayahnya hidup bebas dari utang; Nurbaya kemud

The Noticer: Sometimes, All a Person Needs is a Little Perspective.

Apakah Anda pernah mendengar tentang Harry Houdini? Nah, dia tidak seperti pesulap saat ini yang hanya tertarik pada peringkat dalam tayangan televisi. Dia adalah seniman. Dia bisa membuat gajah hilang di tengah sebuah teater penuh dengan orang, dan apakah Anda tahu bagaimana dia melakukan itu? Pengalihan Persepsi, apa yang dilihat mata dan didengar telinga, akan percayai oleh fikiran. (Gabriel, diperankan oleh Jhon Travolta, dalam Film Swordfish, 2001) The Noticer, buku yang menarik tentang kekuatan persepsi. Ditulis dalam kombinasi unik antara fiksi, kenyataan dan pemahaman yang baik tentang sudut pandang manusia. Andy Andrew, dengan ringan membahas berbagai permasalahan umum dalam keseharian. Kemiskinan. Pernikahan yang gagal. Usia senja. Mimpi yang hilang. Bisnis yang gagal. Kekhawatiran mengenai masa depan. Dengan ringan buku yang sebenarnya membahas masalah berat ini menguraikan bagaimana besarnya pengaruh persepsi dalam kita menjalani keseharian kita. Buku ini l

Neverwhere, dunia alternatif penuh kegelapan ala Neil Gaiman.

alternate world   Web definitions A  parallel universe  or  alternative reality  is a hypothetical or fictional self-contained separate reality coexisting with one's own. A specific group of parallel universes is called a "multiverse", although this term can also be used to describe the possible parallel universes that constitute reality. While the terms "parallel universe" and "alternative reality" are generally synonymous and can be used interchangeably in most cases, there is sometimes an additional connotation implied with the term "alternative reality" that implies that the reality is a variant of our own. The term "parallel universe" is more general, without any connotations implying a relationship, or lack of relationship, with our own universe. A universe where the very laws of nature are different – for example, one in which there are no Laws of Motion – would in general count as a parallel universe but not an alternativ

99 Cahaya di Langit Eropa: Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa.

Aku mengucek-ucek mata. Lukisan Bunda Maria dan Bayi Yesus itu terlihat biasa saja. Jika sedikit lagi saja hidungku menyentuh permukaan lukisan, alarm di Museum Louvre akan berdering-dering. Aku menyerah. Aku tidak bisa menemukan apa yang aneh pada lukisan itu. "Percaya atau tidak, pinggiran hijab Bunda Maria itu bertahtakan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallah, Hanum," ungkap Marion akhirnya. Kutipan yang paling sering digunakan dalam resensi mengenai buku '99 Cahaya di Langit Eropa.' Memang, bagian itu, adalah satu paragraf paling kuat dalam buku yang ditulis oleh putri kandung Amien Rais, Hanum Salsabila Rais. Pertemuan dua pilar dari dua agama langit paling besar dimuka bumi. Bunda Maria sosok suci dalam keyakinan Nasrani, dan kalimat tauhid yang merupakan pondasi Islam.  Bagi saya secara pribadi, buku yang menyingkap jejak kekayaan khasanah sejarah Islam di bumi Eropa ini memang sangat menarik. Bukan hanya karena pesona tempat-tempat dan arsitektural menawa