Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2014

3 Serial Karya Enid Blyton Yang Paling Saya Sukai

Lima sekawan, serial paling populer dari penulis Inggris  Enid Blyton . Serial ini yang pertama kali saya baca dari sekian banyak buku karya Blyton yang kemudian saya baca, bertahun-tahun sejak saya masih anak-anak hingga SMA. Tapi dari semua buku Blyton, yang paling saya sukai bukanlah lima sekawan. Ada tiga seri yang saya sukai: Seri Petualangan, The Adventures Series Seri Empat Petualang, The Adventurous Four Seri Empat Serangkai,  The Secret Series Sedikit berbeda dengan lima sekawan, ketiga serial ini memiliki keunikan dalam petualangan mereka. Tempat yang menjadi latar yang umumnya lebih unik dan menarik, juga jalan cerita yang sedikit lebih rumit. Sebut saja Seri Petualangan , yang terdiri dari delapan buku ini, umumnya mengambil setting diberbagai tempat baik di Inggris, scotlandia, hingga ke perairan mediterania.  Delapan buku dalam seri Petualangan, semua judulnya diawali dengan kata 'petualangan' : Petualangan di Lembah Maut  Petualangan di

Bu Kek Sian Su

Pertama kali saya membaca buku silat karya  Asmaraman S. Kho Ping Ho  adalah ketika saya baru tamat SD. Saat itu saya terpaksa liburan di rumah. Karena menjalani kewajiban yang mesti dijalani oleh semua anak laki-laki, sunat. Ayah saya yang mewariskan kecintaan pada buku dan membaca, memang penyuka Kho Ping Ho, kebetulan juga saat itu menyewa serial silat cina dari satu penyewaan buku di kota Banda Aceh. Buku yang beliau sewa adalah serial Bu Kek Sian Su. Bu Kek Siansu adalah episode pertama yang mengawali serial silat yang keseluruhannya terdiri atas 17 seri  Bu Kek Sian Su, Suling Emas, Cinta Bernoda Darah, Mutiara Hitam, Istana Pulau Es, Kisah Pendekar Bongkok, Pendekar Super Sakti, Sepasang Pedang Iblis, Kisah Sepasang Rajawali, Jodoh Rajawali, Suling Emas dan Naga Siluman, Kisah Para Pendekar Pulau Es, Suling Naga, Kisah si Bangau Putih, Kisah si Bangau Merah, Si Tangan Sakti, dan Pusaka Pulau Es.

Kisah Boneka Jerami dan Pelayannya.

Semua berawal ketika Mr Pandolfo, laki-laki tua yang sudah merasa sangat lelah, memutuskan untuk membuat sebuah boneka jerami. Ia menggunakan lobak sebagai kepala boneka jerami serta sapu yang kokoh sebagai tulang belakang, jerami yang bagus, dan memakaikannya setelan wol tua. Dia juga menyelipkan sepucuk surat pendek di dalam si boneka jerami. Kemudian, boneka jerami tersebut ditancapkan di tengah ladang gandum.  Tapi si boneka jerami dicuri, lalu dicuri lagi, dan dicuri lagi oleh berganti-ganti petani lainnya. Yang malas membuat boneka jerami, namun membutuhkannya. Ia terus berpindah, dan berpindah, meninggalkan Spring Valley. Suatu malam, saat hujan badai, dan petir melanda, sambaran petir membuat si boneka jerami hidup. Apa daya ia terbenam di ladang berlumpur. Seorang anak laki-laki bernama Jack, yang seorang diri tanpa sanak kerabat, kebetulam bermalam di gudang tak jauh dari situ. Jack menolongnya. Si boneka jerami meminta Jack menjadi pelayannya, yang bertugas menemaninya