Skip to main content

Locwood & Co: The Screaming Staircase

Buat pembaca yang mengenal Jonathan Stroud melalui Trilogi Bartimeus yang kocak, plus nyentrik, membaca buku Stroud yang lainnya terasa agak aneh. Terlalu serius kesannya. Seperti buku sebelumnya yang saya obrolin, Heroes of The Valley (Yang Ingin Tahu, Klik di Sini), sinisme mengenai dunia kepahlawanan yang ternyata sangat 'politis'

Buku Stroud lainnya adalah The Leap, The Last Siege, dan Lockwood & Co: The Screaming Staircase, Undakan Menjerit.

Kali ini saya ingin ngobrolin buku yang terakhir tadi, The Screaming Staircase.

Dari judulnya, sudah kelhatan ada unsur horor. Dan memang betul, buku ini membahas mengenai 3 anak muda yang bergabung di sebuah agensi pembasmi 'masalah', istilah yang digunakan untuk menyebutkan gangguan hantu. Gangguan yang selama 50 tahun telan menjadi wabah di Inggris

Mereka adalah Anthony Lockwood, kharismatik namun ceroboh atau terlalu menganggap enteng, dengan kemampuan bisa melihat pendar kematian. Lucy Carlyle, yang terobsesi ingin menjadi sempurna dan membuktikan kemampuan dirinya sebagai yang terbaik, mampu mendengar gaung atau jejak kematian. Dan, George Cubbins, sumber data bagi kedua temannya.

Cerita bermula ketika Lockwood dan Lucy, mencoba mengatasi masalah disebuah kediaman, yang meskipun berhasil, namun berujung bencana karena terbakarnya rumah yang menjadi tempat peyelidikan mereka itu. Buntutnya mereka dituntut untuk membayar ganti rugi, dan diperiksanya Lockwood oleh instansi terkait yang membawahi urusan hantu itu.

Dalam 4 minggu mereka harus membayar ganti rugi padahal mereka tak punya uang. Dari sini cerita menjadi lebih menarik. Hantu gadis yang terbunuh yang semula menghantui rumah yang kini hangus terbakar, mendadak muncul di markas Lockwood & Co. 

Dengan mengandalkan kemampuan Lucy, mereka meduga gadis itu adalah korban pembunuhan dan gadis yang hilang 50 tahun lalu, Annabel Ward. Dan penyelidikan mereka mulai membawa mereka ke bagian yg lebih menarik. Pemberitaan dari Times, membuat mereka mendapat tawaran dari Mr. Fairfox. Untuk mengusir hantu di rumahnya. Combe Carey Hall yang mempunyai kisah hantu Kamar Merah dan Undakan Menjerit. Mr. Fairfox bahkan menawarkan uang dua kali lipat dari yang diminta Lockwood jika mereka mampu memecahkan kasus Kamar Merah dan Undakan Menjerit. Dan Lockwood langsung menerima tawaran Mr. Fairfox.

Disini saya harus berhenti, karena cerita jadi sangat menarik, dan menegangkan. Jadi saran saya, segera beli bukunya :)

Berbeda dengan penceritaan Bartimeus. Lockwood & Co. sangat serius. Bahkan sejak awal Stroud dengan sangat memukau sudah berhasil menebar kengerian. Penjabaran karakteristik hantu secara sangat detail dan bertahap, serta deskripsi yang tak kalah detailnya, membuat kita betul-betul merasakan kengeriannya.

Sangat menarik.

Catatan kecil yang saya catat untuk diri saya, adalah stroud menggunakan istilah 'masalah' untuk menyebutkan gangguan hantu, mengingatkan saya dengan buku Colorado Kid karya Stephen King, buku yang kemudian diadaptasi menjadi serial aksi misteri: Haven. King juga menggunakan istilah 'masalah' namun merujuk pada gangguan supranatural akibat kemampuan beberapa orang. 
Catatan lainnya, jangan membaca buku ini sendirian tengah malam.

Comments

  1. Belum pernah baca buku dari pengarang ini, malah baru dengar. Huaa..saya benar-benar payah! :3

    ReplyDelete
  2. :) beda genre, jadi wajar aja.. banyak buku yg eqie baca aku juga masih merasa diantah berantah, gak tahu total

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

3 Serial Karya Enid Blyton Yang Paling Saya Sukai

Lima sekawan, serial paling populer dari penulis Inggris  Enid Blyton . Serial ini yang pertama kali saya baca dari sekian banyak buku karya Blyton yang kemudian saya baca, bertahun-tahun sejak saya masih anak-anak hingga SMA. Tapi dari semua buku Blyton, yang paling saya sukai bukanlah lima sekawan. Ada tiga seri yang saya sukai: Seri Petualangan, The Adventures Series Seri Empat Petualang, The Adventurous Four Seri Empat Serangkai,  The Secret Series Sedikit berbeda dengan lima sekawan, ketiga serial ini memiliki keunikan dalam petualangan mereka. Tempat yang menjadi latar yang umumnya lebih unik dan menarik, juga jalan cerita yang sedikit lebih rumit. Sebut saja Seri Petualangan , yang terdiri dari delapan buku ini, umumnya mengambil setting diberbagai tempat baik di Inggris, scotlandia, hingga ke perairan mediterania.  Delapan buku dalam seri Petualangan, semua judulnya diawali dengan kata 'petualangan' : Petualangan di Lembah Maut  Petualangan di

TIRAI, Penutup Panggung Kehidupan Hercule Poirot

Sejak pertama kali membaca kisah detektif karya 'Diva Novel Detektif' Agatha Christie, saya jatuh cinta dengan karakter Hercule Poirot. Gayanya yang selalu elegan, sok berkelas, dan sangat membanggakan kemampuan analisisnya. Berbeda dengan gaya detektif legendaris Inggris lainnya, Sherlock Holmes. Yang metodenya terkadang tidak masuk akal. Mengenali jenis abu tembakau, mengenali jenis tanah, lumpur yang begitu dilihat langsung dikenali hanya ada di sungai tertentu. Kemampuan deduksi Sherlock pun agak terlalu berlebihan. Sebaliknya, terlepas dari kesombongan dan penilaian yang terlalu tinggi terhadap kemampuannya, Hercule Poirot, lebih manusiawi. Tirai, edisi aslinya Curtain, dirilis tahun 1975. Adalah penutup dari kisah Hercule Poirot. Ada yang unik pada Tirai. Sepertinya Agatha Christie memiliki impian untuk memulai dan mengakhiri kisah Poirot, di Styles. Dimulai di desa Styles, kasus Pembunuhan di Styles merupakan novel perdana Agatha yang memperkenalkan tokoh Herc

Bu Kek Sian Su

Pertama kali saya membaca buku silat karya  Asmaraman S. Kho Ping Ho  adalah ketika saya baru tamat SD. Saat itu saya terpaksa liburan di rumah. Karena menjalani kewajiban yang mesti dijalani oleh semua anak laki-laki, sunat. Ayah saya yang mewariskan kecintaan pada buku dan membaca, memang penyuka Kho Ping Ho, kebetulan juga saat itu menyewa serial silat cina dari satu penyewaan buku di kota Banda Aceh. Buku yang beliau sewa adalah serial Bu Kek Sian Su. Bu Kek Siansu adalah episode pertama yang mengawali serial silat yang keseluruhannya terdiri atas 17 seri  Bu Kek Sian Su, Suling Emas, Cinta Bernoda Darah, Mutiara Hitam, Istana Pulau Es, Kisah Pendekar Bongkok, Pendekar Super Sakti, Sepasang Pedang Iblis, Kisah Sepasang Rajawali, Jodoh Rajawali, Suling Emas dan Naga Siluman, Kisah Para Pendekar Pulau Es, Suling Naga, Kisah si Bangau Putih, Kisah si Bangau Merah, Si Tangan Sakti, dan Pusaka Pulau Es.