Satu-satunya buku Neil Gaiman yang masih saya miliki adalah ini, American Gods. Judul-judul lainnya seperti Neverwhere, Good Omen, dan The Graveyard Book, masih dalam upaya untuk bisa saya koleksi kembali.
Seperti biasa, Gaiman membangun narasi yang enak dibaca. Pembukaan buku yang dimulai dengan pembebasan Shadow dari penjara, penjelasan mengenai latar belakang Shadow, dan pertemuannya dengan Mr. Wednesday, disusun dengan sangat apik.
Shadow yang tak banyak bicara, dengan cepat menerima tawaran pekerjaan dari Mr. Wednesday, untuk menjadi supirnya. Dan segera menyadari bahwa Mr. Wednesday, bukan manusia biasa. Malahan, bukan manusia sama sekali.
Mr. Wednesday adalah satu dari begitu banyak dewa yang terbawa ke Amerika akibat migrasi di masa lalu. Di bawa oleh orang-orang viking, Mr. Wednesday terikat dengan tanah baru itu, dan terlupakan seiring perkembangan jaman. Odin, itulah sosok asli Mr. Wednesday.
Sosok dewa terkuat Viking, yang terlupakan tanpa sempat benar-benar menancapkan kekuasaannya. Dan itu membuatnya mendendam pada peradaban baru. Odin tetaplah sosok dewa yang sangat kuat, dia masih mampu menimbulkan kehancuran.
Menggalang kekuatan dengan dewa-dewa lainnya yang bernasip sama, dibawa oleh para imigran yang datang ke Amerika, yang membawa kepercayaan dari tanah asalnya. namun kemudian mereka terlupakan, terhinakan, tersia-siakan, terbuang, dan akhirnya menyimpan dendam.
Mereka merencanakan untuk membalas dan memusnahkan peradaban baru Amerika, menuntut kembali tempat mereka.
***
Kalau bicara cerita dewa-dewa, mungkin bagi penggemar bollywood sekarang ingatnya Mahabratha atau Arjuna, yang sedang diputar di salah satu televisi swasta. Buat yang lebih suka membaca dibanding nonton, mungkin buku-bukunya Rick Riordan, seperti ; Percy Jackson & The Olympians (Mitologi Yunani), The Heroes of Olympus (Mitologi Yunani & Romawi, dan The Kane Chronicle (Mitologi Mesir).
Tapi jangan membayangkan para dewa dalam tulisan Gaiman, akan seperti itu. Gaiman memang bukan penulis cerita 'manis'. Pahit, getir, keras dan mendendam, sosok-sosok dewa yang terbuang dan terlupakan dalam American Gods adalah sosok yang mewakili sisi kelam yang mampu dibayangkan manusia meskipun masih dalam batasan moral. itupun batasan yang paling rendah.
Tidak ada cerita tentang dunia yang hitam putih, atau kebaikan versus keburukan, dimana kebaikan akan serta merta jadi pahlawan. Cerita berada di wilayah abu-abu. Dimana kebaikan bahkan muncul akibat kepentingan dari salah satu pihak yang 'jahat'.
Bahkan mendefinisikan baik dan jahat pun butuh pemahaman dalam buku ini. Ada yang baik karena kepentingan, ada yang jahat karena terluka dan melindungi keselamatannya.
Gaiman memang punya kemampuan yang menarik untuk membuat pembaca merasakan realitas dunia.
Buku ini, bukan buku yang mudah dibaca. selain karena memang tebal dan berat (dalam makna sebenarnya dan dalam makna kiasan), gaya penceritaannya juga bukan dengan cara yang ringan. Meskipun bagi saya, buku ini jauh lebih ringan dibanding membaca Eragon, yang hampir setengah buku membahas sejarah dunia dan kerajaan tempat cerita Eragon.
baca review ini sambil ngelirik American God yang masih dalam timbunan _,_)"
ReplyDeleteGa punya buku ini. Jadi penasaran akan kisahnya. :)
ReplyDelete