Skip to main content

The First Day

" Dari manakah fajar berawal ? "

Kalimat yang mengawali paragraf pertama buku The First Day, langsung memerangkap hati saya untuk membeli buku karya Marc Levy ini. Saya selalu tertarik dengan sejarah alam semesta. Sejarah tata surya, sejarah planet, sejarah peradaban, sejarah manusia dan eksistensinya di alam.

Sebagai muslim, soal awal mula manusia sudah jelas. Allah menciptakan Nabi Adam Alaihissalam. Lalu eksistensi manusia dimulai. Saya bukan pendukung teori evolusi. Meyakini bahwa berbagai manusia purba seperti Homo Neanderthal, adalah jenis manusia seperti kita, berbeda namun sama manusia, dan mereka punah. seperti kita bisa saja punah. Titik.

Mengesampingkan teori evolusi secara mutlak, saya tetap tertarik mempelajari sejarah dan kisah alam semesta. Sejarah manusia dari berbagai sisi, termasuk sisi sejarah yang disembunyikan. Dan itu yang saya rasakan ketika membaca buku karya penulis besar eropa ini.

Berawal dari penemuan sebuah artefak kuno, tidak bisa diukur pasti usianya, bahkan teknologi modern tidak mampu memotong benda itu. Benda yang ternyata juga memuat gambar kostelasi bintang yang salah bila dibandingkan dengan langit kita saat ini. Tapi salah itu hanya karena gambaran konstelasi yang ditampilkannya adalah gambaran langit empat ratus juta tahun yang lalu.

Kisah Adrian, seorang astrofisikawan, yang mencari titik awal alam semesta dan fajar pertama. Kiera, arkeolog yang terobsesi menemukan titik asal sejarah manusia yang sejati. Ada romantisme, dan aksi yang apik.

Dari lembah Omo di Afrika, pedalaman Ethiopia. Yunani, Kepulauan Nicobar di India, Hua San dan Xian di China, dan berbagai tempat menarik lainnya. Melibatkan satu kelompok rahasia yang kekuasaannya tersebar di seluruh dunia. 

Cerita bergulir dengan ritme yang berubah. Kadang cepat, kadang lambat. Tapi menyajikan pengalaman membaca yag enak meskipun jujur, tidak ringan.

Marc Levy, penulis novel ini, adalah penulis Perancis yang disebut sebagai penulis nomor satu eropa. Bukunya sudah diterjemahkan dalam 42 bahasa, dan mencapai 23 juta copy.

Walaupun ada beberapa kekurangan kecil dalam data buku the First Day ( Le premier jour, first published 2009). Misalnya ketika Adrian dan Kiera menuju Xian dari Beijing. Mereka menyewa mobil dan mengendarainya. Kebetulan saya juga menulis novel (yang entah kapan terbitnya), dan mendapat data menarik bahwa orang asing tidak dibenarkan mengendarai kendaraan di china kecuali memiliki izin lokal atau menyewa supir. Kesalahan kecil lainnya adalah adanya burung Tukan di kep. Nicobar, India. Burung Tukan adalah burung yang hanya ada di Amerika Latin.

Tapi semua itu kesalahan yang sangat tidak mempengaruhi cerita, karena ini 'fiksi' :)

Hanya satu hal yang mengganggu saya. Sampai hari ini, saya belum menemukan lanjutan dari buku ini, sekuelnya the First Night katanya belum juga terbit di Indonesia. Jadi rasanya seperti makan mie aceh, pedas, enak, dan sengaja menyisihkan potongan daging untuk suapan terakhir, tapi pas mau masuk mulut, tangan disenggol orang lewat, jatuhlah 'suapan terakhir' itu.

Comments

  1. haha sama mas, saya penasaran banget sama sekuel nya The First Night *nangis gulung-gulung*
    Menurut saya sih Mungin karena proses terjemahan nya yang lama atau nggak ada penerbit yang mau publish novel Perancis yang menye-menye wkwk :p
    haha anyway, doakan saja semoga The First night segera terbit :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

3 Serial Karya Enid Blyton Yang Paling Saya Sukai

Lima sekawan, serial paling populer dari penulis Inggris  Enid Blyton . Serial ini yang pertama kali saya baca dari sekian banyak buku karya Blyton yang kemudian saya baca, bertahun-tahun sejak saya masih anak-anak hingga SMA. Tapi dari semua buku Blyton, yang paling saya sukai bukanlah lima sekawan. Ada tiga seri yang saya sukai: Seri Petualangan, The Adventures Series Seri Empat Petualang, The Adventurous Four Seri Empat Serangkai,  The Secret Series Sedikit berbeda dengan lima sekawan, ketiga serial ini memiliki keunikan dalam petualangan mereka. Tempat yang menjadi latar yang umumnya lebih unik dan menarik, juga jalan cerita yang sedikit lebih rumit. Sebut saja Seri Petualangan , yang terdiri dari delapan buku ini, umumnya mengambil setting diberbagai tempat baik di Inggris, scotlandia, hingga ke perairan mediterania.  Delapan buku dalam seri Petualangan, semua judulnya diawali dengan kata 'petualangan' : Petualangan di Lembah Maut  Petualangan di

TIRAI, Penutup Panggung Kehidupan Hercule Poirot

Sejak pertama kali membaca kisah detektif karya 'Diva Novel Detektif' Agatha Christie, saya jatuh cinta dengan karakter Hercule Poirot. Gayanya yang selalu elegan, sok berkelas, dan sangat membanggakan kemampuan analisisnya. Berbeda dengan gaya detektif legendaris Inggris lainnya, Sherlock Holmes. Yang metodenya terkadang tidak masuk akal. Mengenali jenis abu tembakau, mengenali jenis tanah, lumpur yang begitu dilihat langsung dikenali hanya ada di sungai tertentu. Kemampuan deduksi Sherlock pun agak terlalu berlebihan. Sebaliknya, terlepas dari kesombongan dan penilaian yang terlalu tinggi terhadap kemampuannya, Hercule Poirot, lebih manusiawi. Tirai, edisi aslinya Curtain, dirilis tahun 1975. Adalah penutup dari kisah Hercule Poirot. Ada yang unik pada Tirai. Sepertinya Agatha Christie memiliki impian untuk memulai dan mengakhiri kisah Poirot, di Styles. Dimulai di desa Styles, kasus Pembunuhan di Styles merupakan novel perdana Agatha yang memperkenalkan tokoh Herc

Bu Kek Sian Su

Pertama kali saya membaca buku silat karya  Asmaraman S. Kho Ping Ho  adalah ketika saya baru tamat SD. Saat itu saya terpaksa liburan di rumah. Karena menjalani kewajiban yang mesti dijalani oleh semua anak laki-laki, sunat. Ayah saya yang mewariskan kecintaan pada buku dan membaca, memang penyuka Kho Ping Ho, kebetulan juga saat itu menyewa serial silat cina dari satu penyewaan buku di kota Banda Aceh. Buku yang beliau sewa adalah serial Bu Kek Sian Su. Bu Kek Siansu adalah episode pertama yang mengawali serial silat yang keseluruhannya terdiri atas 17 seri  Bu Kek Sian Su, Suling Emas, Cinta Bernoda Darah, Mutiara Hitam, Istana Pulau Es, Kisah Pendekar Bongkok, Pendekar Super Sakti, Sepasang Pedang Iblis, Kisah Sepasang Rajawali, Jodoh Rajawali, Suling Emas dan Naga Siluman, Kisah Para Pendekar Pulau Es, Suling Naga, Kisah si Bangau Putih, Kisah si Bangau Merah, Si Tangan Sakti, dan Pusaka Pulau Es.